Kamis, 29 November 2012

Resensi Buku "Sekolah Dibubarkan Saja"


Resensi Buku
Judul Buku      : Sekolah Dibubarkan Saja
Penulis             : Chu- dieL
Tahun              : 2010
Penerbit           : INSISTPress
Tebal Buku      : xiv + 178 halaman
ISBN               : 978-602-8384-34-6

SEKOLAH DIBUBARKAN SAJA
Oleh Ubaidah Zahroh *)

            Sekolah dibubarkan saja dalam buku karya Chu-diel sangat mengemparkan para pembaca buku tersebut. Serta banyaknya tanda tanya “Mengapa Sekolah Harus Dibubarkan Saja…?”. Nah, setelah saya membaca ternyata baru tahu maksud dari penulis mengenai Sekolah dibubarkan saja. Buku ini adalah buku yang ditulis oleh pengarang mengenai pengalamannya dalam belajar dengan para remaja usia sekolah, ketika penulis masih menjadi seorang activis kesehatan dan reproduksi di daerah Sumatra Barat, tempat kehidupan penulis. 
            Segala permasalahan yang menimpa para pelajar mengenai konsep belajar mengajar disekolah. Adanya kekecewaan para pelajar atas sikap dari sekolah yang tak bisa memberikan hasil yang terbaik, sesuai dengan yang dicita-citakan. Mereka berpendapat bahwa jadi seorang siswa itu harus mau berusaha. Paradigma pendidikan sekolah yang hanya menempatkan siswa sebagai objek yang harus menurut peraturan sekolah, rajin mengerjakan tugas, disiplin hadir di sekolah dan menyimak total dengan seksama pelajaran-pelajaran yang disampaikan guru di kelas, membuat suasana belajar menjadi tidak nyaman dan membosankan. Bagaimanapun caranya yang penting sekolahanya mendapatkan tingkatan prestasi atau bisa dibilang sekolah yang berprestasi cemerlang, selain itu guru-guru bisa dianggap sebagai pahlawan pendidikan, meskipun apa yang diajarkan disekolah tidak sesuai dengan yang dipikirkan kebanyakan orang. Kekecewaan yang dialami oleh para pelajar, membuat mereka menginginkan sekolah dibubarkan saja.
            Penulis menyampaikan aspirasi-aspirasinya secara cemerlang. Sub judul yang diambil penulis membuat orang terus berpikir dan mengkritisi masalah tentang pendidikan disekolah. Pendidikan yang benar-benar aneh, menggambarkan manusia hanya sebagai robot yang bisa diremot, diarahkan kemana saja oleh pemilik remot tersebut. Mulai dari menuntut siswa untuk dapat mengunggulkan sekolahanya dengan ancaman nilai, entah bagaimana cara mereka supaya bisa membanggakan nama sekolahan, baik itu lewat les umum bahkan sampai harus privat sekalipun yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain itu, sekolah di anggap pembunuh daya kreatif siswa, dengan keterbatasan jurusan pada tiap-tiap sekolah dan juga ada yang berpendapat “Orang Miskin Dilarang Masuk”.
            Penulis juga kecewa dan mempertanyakan mengenai pesta yang diadakan setelah ujian sekolah yang dilakukan dengan kecurangan-kecurangan dimana-mana. Semua kegelisahan pendidikan formal dari penulis mengakumulasi pada tanda tanya eksis sebuah “pabrik”.
Karena itulah, penulis mengatakan, pelajaran yang paling menarik bagi siswa di sekolah adalah ketika ada pengumuman para guru sedang rapat atau sekolah diliburkan tiba-tiba. Sekolah dianggap sebagai satu-satunya jalan menuju kesuksesan. Padahal tak selamanya dan tidak seperti apa yang dibayangkan. Buku ini mencoba membuka nalar pikiran kita. walaupun belum mendapatkan solusinya.

*) Penulis adalah Mahasiswa UMS, akt 2011.

1 komentar:

  1. Terimakasih sudah membaca buku "sekolah dibubarkan saja!" Dan mempublish tulisan ini
    By:afdillah chudiel

    BalasHapus